DIKUTIP DARI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya: - Dia membaca buku.
- Apa maksudnya?
- Kita harus bekerja keras.
- Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: - Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
- Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
- "Kemarin engkau terlambat," katanya.
- "Besok pagi," kata Ibu, "dia akan berangkat."
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Islam Quran Kristen Alkitab Hindu Weda Allah Yang Mahakuasa Yang Maha Pengasih Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: - Mahaputra Yamin
- Sultan Hasanuddin
- Haji Agus Salim
- Imam Syafii
- Nabi Ibrahim
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya: - Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
- Pada tahun ini dia pergi naik haji.
- Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu. Misalnya: - Wakil Presiden Adam Malik
- Perdana Menteri Nehru
- Profesor Supomo
- Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
- Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
- Gubernur Jawa Tengah
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya. Misalnya: - Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia.
- Sidang itu dipimpin Presiden.
- Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
- Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen.
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu. Misalnya: - Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?
- Devisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.
- Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.
6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama orang. Misalnya: - Amir Hamzah
- Dewi Sartika
- Wage Rudolf Supratman
- Halim Perdanakusumah
- Ampere
Catatan:
-
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der (dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal). Misalnya: - J.J de Hollander
- J.P. van Bruggen
- H. van der Giessen
- Otto von Bismarck
- Vasco da Gama
(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti. Misalnya: - Abdul Rahman bin Zaini
- Ibrahim bin Adham
- Siti Fatimah binti Salim
- Zaitun binti Zainal
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: pascal second Pas J/K atau JK-1 joule per Kelvin N Newton
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: - mesin diesel
- 10 volt
- 5 ampere
7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya: - bangsa Eskimo
- suku Sunda
- bahasa Indonesia
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya: - pengindonesiaan kata asing
- keinggris-inggrisan
- kejawa-jawaan
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya. Misalnya: tahun Hijriah tarikh Masehi bulan Agustus bulan Maulid hari Jumat hari Galungan hari Lebaran hari Natal
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya: - Perang Candu
- Perang Dunia I
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama. Misalnya: - Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
- Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama diri geografi. Misalnya: Banyuwangi Asia Tenggara Cirebon Amerika Serikat Eropa Jawa Barat
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi. Misalnya: Bukit Barisan Danau Toba Dataran Tinggi Dieng Gunung Semeru Jalan Diponegoro Jazirah Arab Ngarai Sianok Lembah Baliem Selat Lombok Pegunungan Jayawijaya Sungai Musi Tanjung Harapan Teluk Benggala Terusan Suez
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya. Misalnya: ukiran Jepara pempek Palembang tari Melayu sarung Mandar asinan Bogor sate Mak Ajad
d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi. Misalnya: berlayar ke teluk mandi di sungai menyeberangi selat berenang di danau
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis. Misalnya: - nangka belanda
- kunci inggris
- petai cina
- pisang ambon
10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk. Misalnya:
- Republik Indonesia
- Departemen Keuangan
- Majelis Permusyawaratan Rakyat
- Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972
- Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi. Misalnya: - beberapa badan hukum
- kerja sama antara pemerintah dan rakyat
- menjadi sebuah republik
- menurut undang-undang yang berlaku
Catatan: - Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya: - Pemberian gaji bulan ke 13 sudah disetujui Pemerintah.
- Tahun ini Departemen sedang menelaah masalah itu.
- Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan. Misalnya: - Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
- Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
- Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: - Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
- Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
- Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
- Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri. Misalnya: Dr. doktor S.E. sarjana ekonomi S.H. sarjana hukum S.S. sarjana sastra S.Kp. sarjana keperawatan M.A. master of arts M.Hum. magister humaniora Prof. profesor K.H. kiai haji Tn. tuan
Ny. nyonya Sdr. saudara
Catatan: - Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993.
14. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya: - Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
- Besok Paman akan datang.
- Surat Saudara sudah saya terima.
- "Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
- "Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya: - Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
- Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
- Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan. Misalnya: - Sudahkah Anda tahu?
- Siapa nama Anda?
- Surat Anda telah kami terima dengan baik.
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu. (Lihat contoh pada I B, I C, I E, dan II F15).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar