Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Oleh:
Amir Hamzah, M.Pd., Guru SDN Gunongsekar 1 Sampang, Madura, jawa Timur.
Juara I Nasional Lomba Keberhasilan Guru (LKG) dalam Pembelajaran 2011
Pengertian
Banyak ahli pendidikan saat ini berupaya mengembangkan model-model pembelajaran yang bersinergi dengan lingkungan, atau yang lebih populer dengan istilah CTL (contextual teaching learning). Sebenarnya CTL sudah berkembang sejak lama di Amerika dan Eropa, hal ini dibuktikan dengan banyaknya buku-buku yang membahas tentang CTL jauh sebelum KTSP diberlakukan di Indonesia. Salah satunya karya Jhonson yang ditulis pada tahun 2002, sementara baru diterbitkan dalam edisi Indonesia pertamakali pada tahun 2006. Dalam bukunya tentang Contextual Teaching and Learning, Dia menyatakan bahwa pembelajaran dan pengajaran kontekstual adalah pelajaran yang melibatkan para siswa dalam aktifitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi (Jhonson, 2009:35)
Di samping berinteraksi dengan lingkungan sekitar, perlu juga dikembangkan kemampuan siswa dalam bekerjasama di dalam kelas baik dengan teman sejawat maupun dengan guru pembimbingnya. Hal ini penting untuk menumbuhkan kemampuan bekerjasama dan saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Istilah bekerjasama secara aktif dalam proses belajar dikenal dengan cooperative learning. Dalam pembelajaran kooperatif tersebut guru harus berupaya membantu siswa untuk mempelajari isi akademis dan berbagai keterampilan untuk mencapai sasaran dan tujuan sosial dalam berhubungan antar manusia. (Arends, 2008:4).
Perlu juga diperhatikan tahap perkembangan anak untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran yang diperlukan dalam sebuah rancangan yang holistik. Menurut Piaget anak usia tujuh sampai sebelas tahun berada pada masa operasianal kongkret yang mencakup penggunaan operasi yaitu penalaran logika yang sudah menggantikan penalaran intuitif tetapi hanya dalam situasi kongkret yaitu kemampuan klasifikasi dalam bentuk kongkret tetapi belum bisa bekerja dalam bentuk abstrak (Santrock, 2008:53).
Bertolak dari pendapat di atas maka penulis merancang model pembelajaran tematik dengan pembelajaran di luar kelas yang selanjutnya akan disebut dengan OdAM (Outdoor Activity Model). Model ini berkarakter CTL dan cooperative learning sekaligus. Model tersebut sengaja dirancang dengan memadukan pembelajaran tematik yang berkaitan dengan aktifitas yang diperlukan di luar kelas di mana akan dipilih lokasi yang memiliki kaitan tema dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan, selanjutnya siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman kongkrit dan dapat mengaplikasikan dalam pembelajaran berbahasa atau berkomunikasi.
Prosedur Pembelajaran Dengan OdAM
Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran menggunakan OdAM terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan, yaitu: (1) rangkaian pengajaran yang mengawali latihan berkomunikasi, dan (2) penguasaan gaya komunikasi sesuai tujuan yang ingin dicapai dalam proses KBM. Berikut penjelasannya.
1. Rangkaian pengajaran yang mengawali latihan berkomunikasi terdiri dari: (a) pemilihan topik permasalahan; (b) meminta siswa mengidentifikasi permasalahan sesuai rambu-rambu yang telah ditetapkan, yaitu berupa soal-soal yang harus dipecahkan di lapangan; (c) meminta siswa mengkalisifikasi temuan-temuan kepada narasumber dan guru pembimbing; (f) menyuruh siswa untuk mengekplorasi pertanyaan-pertanyaan sesuai temuan di lapangan; (h) guru membimbing siswa untuk berpikir tentang petunjuk dan informasi dalam bagan mereka dan tentang opini mereka terhadap informasi tersebut.
2. Penguasaan gaya komunikasi, yaitu: (a) siswa memperhatikan poin-poin pertanyaan yang sudah disusun dalam bagan opini; (b) siswa melakukan komunikasi dengan nara sumber yang berkompeten di lapangan; dan (c) siswa mendengarkan penjelasan-penjelasan dan mencatat hasil wawancara.
Rancangan Pembelajaran
Adapun rancangan pembelajaran dengan model OdAm ini adalah sebagai berikut: (1) modifikasi silabus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, (2) mempesiapkan RPP, dan (3) menyusun skenario pembelajaran. Berikut ini dipaparkan rancangan pembelajaran yang dimaksud:
1. Silabus
Silabus tematik yang telah dirancang dapat dimodifikasi sesuai dengan tema pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tetap memperhatikan rambu-rambu tujuan KTSP. Dalam hal ini guru memperhatikan indikator-indikator pencapaian yang memiliki keterkaitan hubungan dengan rancangan model pembelajaran di luar kelas (outdoor activity).
  2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RPP pembelajaran tematik disesuaikan dengan rancangan silabus yang sudah dirancang sebelumya dengan memperhatikan indikator-indikator pencapaian pembelajaran selama kegiatan berlangsung.
3. Skenario Pembelajaran
Skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan berkaitan dengan model OdAM yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan umum perbelajaran, yaitu meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa kelas 2 SD. Skenario ini menggunakan model pembelajaran OdAM dan yang memiliki keterkaitan langsung dengan model OdAM, yaitu RPP pelajaran PKN, Bahasa Indonesia dan SBK. Dalam skenario pembelajaran PKn digunakan metode musyawarah sedangkan untuk skenario pembelajaran PKn dan SBK digunakan metode penugasan. Metode-metode yang digunakan disesuaikan dengan aktifitas dan tujuan yang diinginkan dalam penggunaan model OdAm.
Mata Pelajaran : PKn
Materi Pokok : Menampilkan Sikap Demokratis
Pertemuan / waktu : 2 / 4 x 35 menit
Metode : Musyawarah
A. Kompetensi Dasar: Mengenal kegiatan bermusyawarah B. Indikator
• Menjelaskan penrgertian bermusyawarah
• Menjelaskan manfaat bermusyawarah
• Melaksanakan kegiatan musyawarah
• Melaksanakan hasil musyawarah
C. Materi Essensial: Bermusyawarah
Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
1. Pendahuluan
o Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan (5 menit)
2. Kegiatan Inti
o Membuat kelompok musyawarah
o Membahas kegiatan yang akan dikalsanakan di kuar kelas (OdAM)
o Membuat keputusan tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam kegiatan OdAM, yaitu mengunjungi:
- Gedung DPRD
- Situs sejarah
- Kantor Telkom
(60 menit)
3. Penutup
o Bersama-sama menarik kesimpulan bahwa musyawarah penting dilakukan sebelum mengambil suatu keputusan untuk kepentingan bersama(5 menit)
4. Tindak lanjut
o Mengadakan wawancara dengan nara sumber di gedung DPRD dan membuat laporan sederhana.
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia & SBK
Materi Pokok : Kegiatan yang Menyenangkan & Mengapresiasi Karya Seni Rupa
Pertemuan / waktu : 2 / 4 x 35 menit
Metode : Outdoor Activity
A. Kompetensi Dasar
Mendengarkan: Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan (BI)
Berbicara: Mengungkapkan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan bercerita
Membaca: Memahamii ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan dalam hati
Menulis: Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak
Menunjukkan sikap apresiatif terhadap unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi (SBK)
B. Indikator
o Mendengarkan dongeng cerita rakyat(BI)
o Menanyakan dongeng cerita rakyat
o Menjawab pertanyaan tentang isi dongeng
o Menceritakan kembali cerita yang didengar dengan kata-kata sendiri
o Menyebutkan isi teks dan bacaan tentang dongeng cerita rakyat Sampang
o Mengungkapkan secara lisan tentang obyek imajinatif yang diamati dari berbagai unsur seni rupa(SBK)
o Menilai keindahan unsur rupa dan perpaduannya dari karya seni rupa
C. Materi Essensial
Berkomunikasi secara lisan dan bercerita (BI)
Sikap apresiasi pada karya seni tiga dimensi (SBK)
D. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
1. Pendahuluan Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan (10 menit)
2. Kegiatan Inti
• Mengunjungi situs sejarah di sekitar kota
• Mendengarkan dongeng cerita rakyat dari nara sumber
• Membuat pertanyaan-pertanyaan tentang dongeng cerita rakyat kepada nara sumber
• Mencatat hasil wawancara dengan nara sumber
• Membuat narasi dari hasil wawancara sesuai hasil yang diperoleh
• Membaca teks cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat.
• Menjawab atau mengajukan pertanyaan dari isi cerita yang diperoleh
• Memberikan pendapat atau komentar tentang tokoh-tokoh dalam cerita
• Menanggapi secara lisan objek imajinatif yang ada di situs sejarah.
• Memberikan peilaian tentang keindahan unsur rupa yang ada di situs sejarah.
(120 menit)
3. Penutup
o Mendiskuasikan hasil kegiatan OdAM
(10 menit)
4. Tindak lanjut
• Membuat laporan tertulis secara sedehana yang dibagi dalam kelompok kerja dan menyajikan dalam presentasi sederhana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]