Diterjemahkan oleh Saif Al Hadi dai Wikipedia.com
Fonologi, Studi sistem bunyi bahasa. Itu dibedakan dari ilmu fonetik, antara lain studi produksi, persepsi, dan sifat fisis bunyi; ilmu suara meliputi bagaimana mereka dikombinasikan, diorganisir, dan menyampaikan maksud bahasa tersebut. Hanya suatu pecahan bunyi bahasa tertentu yang dijumpai dimana manusia dapat mengartikulasikannya. Sebagai contoh, Bahasa Inggris kekurangan banyak bunyi yang umum bagi bahasa Afrika, sedang bunyi th sering menjadi permasalahan untuk orang-orang yang belajar Bahasa Inggris. Juga, kombinasi bunyi yang mungkin bertukar-tukar secara luas antara bahasa yang satu dengan yang lain, kombinasi kt pada awal suatu kata. Sebagai contoh, akan mustahil dalam beberapa bahasa, tidak terkecuali Bahasa Yunani. Di dalam fonologi, bunyi dianalisa ke dalam fonem, yaitu satuan bunyi terkecil yang dapat mengubah arti. Suatu fonem mungkin punya beberapa anggota fonem yang sama, dimana perbedaan bunyi tersebut tidak mengubah arti suatu kata ketika kata-kata tersebut ditukar. Di dalam Bahasa Inggris, l pada awal suatu kata dan l setelah suatu huruf vokal dilafalkan dengan cara yang berbeda, sehingga l di dalam kata lit dan l di dalam gold adalah anggota fonem yang sama fonem l di dalam lain bahasa perbedaan antara kedua bunyi bisa mengubah arti dari suatu kata dan yang demikian akan dikatakan sebagai fonem berbeda.
Fonologi ( Fon Yunani= Voice/Sound dan Logo= Word/Speech), adalah suatu subfield linguistik yang memepelajari sistem bunyi suatu bahasa secara spesifik. Sedangkan ilmu fonetik adalah ilmu yang mepelajari tentang produksi phisik dan persepsi bunyi, fonologi menguraikan fungsi bunyi di dalam bahasa yang ditentukan atau ke dalam bahasa yang bersebrangan.
Suatu bagian penting dari fonologi ialah mempelajari satuan bunyi terkecil yang membedakan makna di dalam suatu bahasa. Di dalam Bahasa Inggris, sebagai contoh, / p/ dan / b/ adalah satuan bunyi yang membedakan makna, ( mereka adalah perbedaan yang berkenaan dengan fonem, atau phonematic). Ini dapat dilihat dari pasangan minimal seperti " pin" (peniti) dan " bin” (bak/peti), yang berarti hal-hal yang berbeda, tetapi berbeda hanya di dalam satu bunyi. Pada sisi lain, / p/ adalah sering dilafalkan dengan cara yang berbeda tergantung pada posisinya sehubungan dengan lain bunyi, namun pengucapan kata-kata yang berbeda ini masih dianggap oleh penutur asli sebagai " bunyi " yang sama. Sebagai contoh, / p/ di dalam kata "pin" adalah aspirated aspirasi fonem yang sama tetapi tidak bila di dalam kata "spin". Dalam beberapa lain bahasa, sebagai contoh Thai Dan Quechua, perbedaan aspirasi yang sama atau tidak ini tetap membedakan fonem.
Sebagai tambahan terhadap bunyi terkecil yang penuh arti (fonem), fonologi mempelajari bagaimana bunyi mengubah arti, seperti /p/ di dalam Bahasa Inggris yang telah diuraikan di atas, dan topik seperti struktur suku kata, tekanan, aksen, dan intonasi.
Prinsip tentang teori berkenaan dengan fonologi telah pula diberlakukan bagi analisa bahasa isyarat, di mana teori tersebut berargumentasi bahwa kesamaan bahasa isyarat dengan fonologi adalah kedua-duanya suatu sistem yang menandai dan berbicara bahasa. (Tanda/gesture dibedakan dari isyarat, dalam arti bahwa yang belakangan ini adalah bukan termasuk linguistik atau menyediakan makna di luar linguistik.)
Menghindarkan Kebingungan dari Orthographical Kerancuan, IPA ( Persatuan Bahasa Internasional )
Huruf vokal tentang Standard modern mengenai Arab Dan Israel, Segi pandangan yang berkenaan dengan fonologi yaitu keduanya dari bahasa Ibrani. Catat persimpangan dua pembedaan antara pendek/singkat a, i dan u adalah dibuat oleh para pembicara keduanya, Kekurangan mengenai Arab hanyalah artikulasi pertengahan huruf vokal pendek, sedang kekurangan Ibrani pembedaan panjangnya huruf vokal.
Sistem penulisan beberapa bahasa didasarkan pada prinsip yang berkenaan dengan fonem mempunyai satu tulisan ( atau kombinasi tulisan) saban fonem dan sebaliknya. Yang idealnya, para pembicara dapat dengan tepat menulis apapun juga yang mereka dapat katakan, dan dapat dengan tepat membaca semua yang ditulis. Dalam prakteknya, di lain pihak yang ideal ini hampir leih tercapai dalam beberapa bahasa. Di dalam menulis dari banyak sistem bahasa, ejaan yang berbeda dapat digunakan untuk fonem yang sama ( e.g. Bahasa Inggris: "rude"/?u:d/ (tidak sopan) dan "food"/ fu:d/ (makanan) mempunyai huruf vokal di tengah-tengah yang bunyinya sama tetapi bunyi itu diwakili dengan cara yang berbeda pada setiap kata), dan surat yang sama ( atau kombinasi surat) dapat menghadirkan fonem berbeda. Sebagai contoh, kombinasi tulisan " th" digunakan Bahasa Inggris untuk menghadirkan /θ/ di dalam "thin "/ θin/ (tipis/encer) dan/ð/ di (dalam) "this" /ðis/(ini), atau " c" tentang Spanyol Mengenai Eropa Hadirkan /θ/ di dalam "gracias" ['gra.θi.əs] ( terimakasih) atau / k/ di dalam " cabo" [' ka.bo] ( tanjung/mantol). Dalam rangka menghindari kebingungan berdasar pada ortografi, ahli fonologi menghadirkan bunyi dengan penulisannya di dalam suatu abjad yang berkenaan dengan ilmu fonetik menganggap berasal dari karakteristik kaku bagi masing-masing lambang. Sistem penulisan ini disebut Alaphabet yang Berkenaan dengan ilmu fonetik internasional, itu digunakan untuk yang bersifat universal di antara orang-orang yang memerlukan uraian yang akurat tentang material yang berkenaan dengan ilmu fonetik, dan itu sering dikenal sebagai IPA.
Lambang-lambang IPA kadang-kadang ditulis antara dua garis miring:" / / " ( tetapi tanpa tanda kutip) sebagai cara untuk menandakan apa yang secara minimal membedakan arti dalam bahasa tertentu ( fonem). Pada sisi lain, suatu penyajian bunyi yang nyata yang diproduksi oleh seorang pembicara terlampir oleh kurung besar:"[]" ( lagi, tanpa tanda kutip). Notasi ini digunakan untuk menyampaikan suatu penyalinan bunyi apa yang telah diproduksi oleh peristiwa bunyi tertentu . Sebagai contoh, Bahasa Inggris [kita/kami] Tatabahasa akan meliputi suatu fonem / p/ bahwa akan direalisasikan seperti [ p] atau [ ph] di dalam tindakan tuturan tertentu . Ingat, apakah hasil pembicara tertentu [ p] atau [ ph] tidak penting keberkenaan dengan arti di dalam kasus Bahasa Inggris ( yang sekedar pendengar harus menciri / p/ dari / d/ atau Fonem Bahasa Inggris lain yang mana secara minimal membedakan arti). meskipun begitu, kasus tentang aspirasi [ p] bisa jadi menarik perhatian para ahli bahasa untuk mencari banyak pertimbangan lain.
PENJELASAN DAN KOMENTAR ARTIKEL BERTAJUK
“ ILMU SUARA (FONOLOGI)”
I. PENJELASAN
Fonologi dalah ilmu yang mempelajari tentang sistem bunyi bahasa. Fonologi sendiri diambil dari bahasa Yunani, fon berarti suara atau bunyi dan logo adalah kata atau ucapan. Jadi, yang dimaksud disini dengan fonologi adalah studi ilmu yang membahas tentang suara dan bunyi-bunyi yang terucap dari alat ucap manusia.
Fonologi termasuk dalam subkajian dalam ilmu inguistik yang mempelajari tentang sistem bunyi suatu bahasa secara spesifik dan lebih khusus. Dalam fonologi sendiri, masih terdapat dua subkajian yang lebih di khususskan lagi, yaitu fonetik dan fonemik.
Fonetik adalah studi fonologi yang mengkaji tentang bagaimana suara itu dihasilkan (produksi), persepsi suara, dan sifat fisis bunyi itu. Selain itu, ilmu suara ini juga meliputi bagaimana suara-suara itu dikombinasikan, diorganisir, dan menyampaikan maksud bahasa tersebut. Tidak semua bentuk bunyi bahasa yang ada di dunia ini dapat diartikulasikan oleh alat ucap manusia. Contohnya saja, banyak bunyi dalam bahasa Inggris yang tidak bisa diartikulasikan sebagaimana bunyi-bunyi yang terdapat dalam bahas Afrika. Begitu pula dengan kombinasi, tak banyak pula yang dapat dibunyikan. Misalnya saja, kombinasi kt sangat sulit sekali diucapkan diawal kalimat.
Kajian fonologi yang kedua adalah fonemik. Ilmu ini mempelajari tentang fonem, atau satuan bunyi terkecil yang membedakan makna. Fonem sendiri juga diartikan sebagai bentuk dari bunyi bahasa yang dianalisa. Suatu fonem memungkinkan untuk mempunyai beberapa anggota yang sama, di mana perbedaan bunyi tersebut tidak mengubah arti suatu kata ketika kata-kata itu ditukar. Dalam bahasa Inggris, l pada kata lit yang terdapat di awal kata, dengan l pada kata gold yang terdapat di bagian akhir kata setelah huruf vokal. Sehingga, kedua l tersebut adalah anggota dari fonem yang sama. Jika perbedaan bunyi tersebut dapat mengubah arti dari suatu kata, maka yang seperti ini akan dikatakan sebagai fonem yang berbeda. Contoh, bunyi / p/ dan / b/ dalam bahasa Inggris pada kata ‘pin’ (peniti) dan ‘bin’ (bak atau peti) adalah anggota dari fonem yang berbeda, dan bedanya hanya ada dalam satu bunyi saja. Karena kedua bunyi itulah yang membedakan makna dari keduanya.
Untuk menghindari kebingungan dari berbagai macam jenis suara, dan suara yang membedakannya juga, Persatuan Bahasa Internasional menciptakan lambang-lambang bunyi tersebut dalam dalam bentuk lambang tertulis. Sebagai contoh, kombinasi tulisan " th" digunakan Bahasa Inggris untuk menghadirkan /θ/ di dalam "thin "/ θin/ (tipis/encer) dan/ð/ di (dalam) "this" /ðis/(ini), atau " c" tentang Spanyol mengenai Eropa hadirkan /θ/ di dalam "gracias" ['gra.θi.əs] ( terimakasih) atau / k/ di dalam " cabo" [' ka.bo] ( tanjung/mantol).
Dengan demikian, diharapkan bagi pengguna bahasa dapat dengan tepat menuliskan apa yang diucapkan, atau sebaliknya dapat dengan tepat mengucapkan apa yang dituliskan.
Lambang-lambang tersebut, biasanya ditulis diantara dua garis miring “/ /” (tetapi tanpa tanda kutip) sebagai cara untuk menandakan bunyi tersebut adalah bunyi yang membedakan makna (fonem). Bunyi nyata yang diproduksi oleh seorang pembicara, ditulis dalam kurung besar “[ ]” (tanpa tanda kutip juga. Notasi ini digunakan untuk menyampaikan suatu penyalinan bunyi yang telah diproduksi oleh peristiwa bunyi tertentu.
II. KOMENTAR
Artikel yang bertajuk ilmu suara atau yang biasa disebut dengan fonologi dari website www.wikipedia.com ini, tidak mencantumkan pengrang dari artikel tersebut. Hal ini akan menyulitkan bagi pembaca artikel yang ingin memberikan masukan kepada penulisnya tentang kelebihan dan kekurangan dari ertikel itu, dan tidak pula mencantumkan alamat atau nomor telepon yang bisa dihubungi.
Selain itu, dalam artikel singkat yang hanya terdiri dari tiga sampai empat halaman itu terlampau sedikit untuk menjelaskan secara umum gambaran tentang ilmu suara secara umum keseluruhan bahasa di seluruh dunia. Memang di sana dijelaskan tentang fonologi bahasa di seluruh dunia, namun dari contoh-contoh yang dituliskan hanya beberapa bahasa yang biasa dipakai di Eropa saja seperti bahasa Inggris, Yunani, dan Spanyol.
Bahasan dari artikel ini, lebih banyak terpaku pada fonem saja, yaitu bunyi yang membedakan makna. Tidak begitu banyak dijelaskan tentang fonetik, tentang bagaimana bunyi dihasilkan, bagaimana bunyi bisa sampai kepada penyimak, dan bagaimana si penyimak mengolah bunyi itu untuk dipahami, sehingga menjadi sebuah gagasa-gagasan yang dapat dimengerti.
Kajian fonem sebagai bunyi yang membedakan makna disini dikelompokkan pada anilisis bunyi. Untuk mempermudah mengenali bunyi, Persatuan Bahasa Internasional menciptakan lambang-lambang bunyi tersebut secara tertulis. Dengan diciptakannya lambang-lambang tertulis ini, para pengguna bahasa diharapkan bisa membaca dengan benar tentang apa yang dituliskan, dan bisa menulis dengan benar tentang apa yang dibahasakan. Hanya saja, dalam artikel tersebut tidak disebutkan penjelasan lebih lanjut tentang lambang-lambang bunyi secara tertulis itu. Seperti, bagaimana dan apa saja lambang-lambang yang ada dalam bahasa Inggris, Indonesia, dan bahasa-bahasa di seluruh dunia yang lain. Atau tentang perbedaan antara bunyi bahasa yang satu dengan bahas yang lain, dan juga tentang lambang tertulisnya.
Penulisan artikel ini diurut cukup baik. Dimulai dari pengenalan awal tentang fonologi, yaitu tentang asal mula nama fonologi yang diambil dari bahasa Yunani, fon (bunyi) dan logo (kata) yang bila digabungkan menjadi fonologi yang berarti bunyi dari ucapan. Setelah itu, gambaran umum tentang fonologi, bidang-bidang yang dikaji, dan cabang-cabang dari ilmu tersebut beserta penjelasan selanjutnya tentang cabang-cabang ilmu ini, seperti fonetik dan fonemik. Tak lupa pula permasalahan-permasalahan seputar ilmu suara ini juga disertakan dalam penjelasannya.
Permasalahan-permasalahan yang cukup banyak mendapat perhatian dari artikel ini adalah masalah seputar kebingungan dalam membedakan bunyi-bunyi yang satu dengan bunyi yang lain atau bagaimana menganalisis bunyi tersebut dalam fonem. Yang mana jika bunyi tersebut salah mengucapkannya, maka akan terjadi perbedaan makna dari apa yang dimaksud. Contoh dari permasalahan yang dimaksud yaitu bagaimana membedakan bunyi dari kombinasi tulisan " th" yang digunakan Bahasa Inggris untuk kata "thin “ (tipis/encer) dan "this" (dalam).
Solusi dari permasalahn ini, yaitu dengan diciptakannya lambang-lambang bunyi secara tertulis oleh Persatuan Bahasa Internasional, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
Pemecahan dari masalah tentang bunyi kombinasi di atas, yaitu dengan memberikan lambang yang berbeda pada masing-masing bunyi yang diucapkan. Bunyi kombinasi tulisan " th" dalam Bahasa Inggris menghadirkan /θ/ di dalam "thin "/ θin/ (tipis/encer) dan/ð/ di (dalam) "this" /ðis/(ini).
Lambang-lambang itu sendiri tak hanya berfungsi pada Bahasa Inggris saja, tetapi juga pada bahasa-bahasa lain di seluruh penjuru dunia. Dalam bahasa Indonesia misalnya, untuk membedakan bunyi dari huruf “i” pada kata “supir” dan “ikan”, masing-masing mempunyai bunyi yang berbeda walaupun dari huruf yang sama. Lambang bunyi dari huruf “i” pada kedua kata tersebut yaitu / I / pada kata “supir” (sOpIr, bunyinya agak sedikit menjadi ‘e’) dan / i / pada kata “ikan” (lambang dan bunyinya tetap sebagaimana huruf ‘I’). Begitu pula dengan buinyi-bunyi yang lain, terdapat pula lambang-lambang yang berbeda walau dari huruf yang sama. Tetapi, lambang-lambng itu tidak terlalu banyak dibahas dalam artikel ini.
III. SIMPULAN
Artikel yang bertajuk ilmu suara ini, merupakan sebuah gambaran singkat tentang apa itu ilmu suara secara umum. Jadi, ganbaran secara rinci tentang bagaimana ilmu suara itu sendiri secara khusus tidak terlalu dijelaskan lebih dalam. Selain itu, kualitas artikel ini masih dinilai kurang baik, karena ada beberapa penulisan yang tidak sesuai dengan tata cara penulisan dalam fonologi. Hal tersebut juga dikarenakan penulis dari artikel ini tidak diketahui, apakah penulisnya mengerti tentang fonologi atau tidak?
Artikel ini cocok digunakan sebagai pengantar dalam untuk mengenal lebih jauh tentang fonologi, sebelum mempelajarinya. Baik dalam fonologi sendiri maupun di bidang linguistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar