Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]


Ditulis oleh:
Yogi Yuswantoro


KETIKA BURUNG MERPATI SORE MELAYANG
KARYA TAUFIK ISMAIL

Langit akhlak telah roboh
Di atas negeri
Karena akhlak roboh hukum tak tegak berdiri
Karena hukum tak tegak berdiri
Semua jadi begini
Negeriku sesak adegan
Tipu menipu
Bergerak ke kiri,
dengan Maling kebentur aku
Bergerak ke kanan, dengan
perampok ketabrak aku
bergerak ke belakang
dengan pencopet kesandung aku
berherak ke depan, dengan
penipu ketanggor aku
bergerak


1. ANALISIS CIRI-CIRI PENGGUNAAN RIMA DAN EFEK EMOSI PUISI

ANALISIS RIMA
1. Rima Sempurna
 Rima pada seluruh suku kata terakhir
Negeri-berdiri-begini-kekiri
Menipu-aku

2. Rima Tak Sempurna
 Rima pada sebagian suku kata terakhir
Adegan-dengan-belakang-gerak


3. Rima Terbuka
 Rima yang terdapat pada suku kata terakhir yang ditutup dengan vokal
Negeri-berdiri-begini-kekiri
Menipu-aku

Rima Tertutup
 Rima yang terdapat pada suku kata terakhir yang ditutup dengan konsonan
Adegan-dengan-belakang-gerak

 Berdasarkan Letak kata dalam Baris Rima

Rima Awal
Rima pada awal kalimat atau awal baris
Karena akhlak roboh hukum tak tegak berdiri
Semua jadi begini
Rima Akhir
 Rima pada akhir kalimat atau awal baris
Di atas negeri
Karena akhlak roboh hukum tak tegak berdiri
Karena hukum tak tegak berdiri
Semua jadi begini
Bergerak ke kiri,
Tipu menipu
dengan Maling kebentur aku
perampok ketabrak aku
dengan pencopet kesandung aku
penipu ketanggor aku

1. Rima Tengah
 Rima yang terletak di tengah kalimat
Karena akhlak roboh hukum tak tegak berdiri
Karena hukum tak tegak berdiri

I. Analisis Efek Emosi

Rima i
a. Langit akhlak telah roboh
Di atas negeri
Rima “ i “ pada baris tersebut menimbulkan efek kesedihan. Kerena aku lirik dalam puisi taufik ismail sangat sedih melihat akhlaq negeri sudah hilang dengan dipertegas dalan rima”i” dalam negeri

b. Bergerak kiri
Dengan maling kebentur aku
Rima “ i ” pada baris tersebut menimbulkan efek kebingungan. Hal tersebut dapat dilihat dari pemilihan kata kiri yang kemudian diikuti diksi maling yang menggambarkan kebingungan penyair dalam menentukan arah


II. Kesimpulan
Pembahasan lapis bunyi hanyalah ditujukan pada bunyi-bunyi yang bersifat “istimewa” atau khusus, yaitu bunyi-bunyi yang dipergunakan untuk mendapatkan efek puitis atau nilai seni. Misalnya rima pada puisi ketika burung merpati sore melayang
Untuk efek emosi yang terdapat pada pusis tersebut, Taufik ismail sering melakulah pengulangan kata, ini dimaksudkan agar efek bunyi yang dihasilkan dalam puisinya akan sangat kuat dan pesan yang disampaikanpun akan lebih mengena padda pembaca.

ANALISIS KATA DENOTASI,KONOTASI DAN SIMBOL


KETIKA BURUNG MERPATI SORE MELAYANG
D K D
Langit akhlak telah roboh
D D
Di atas negeri
D
Karena akhlak roboh hukum tak tegak berdiri
D D D D
Karena hukum tak tegak berdiri
D D D D D
Semua jadi begini
D D D
Negeriku sesak adegan
D K K
Tipu menipu
D D
Bergerak ke kiri, dengan
D D D
Maling kebentur aku
D D D
Bergerak ke kanan, dengan
D D D
perampok ketabrak aku
D D D
bergerak ke belakang
D D
dengan pencopet kesandung aku
D D D D
berherak ke depan, dengan
D D D
penipu ketanggor aku
D D D
bergerak
D


KATA YANG BERKONOTASI

NO KATA MAKNA
1 Burung Merpati Kesucian, kejujuran, kebersihan, kesetiaan
2 Melayang Hilang, lenyap,
3 Sesak Padat, penuh, banyak
4 Adegan Kebohongan, penipuan,


SIMBOL
No Kata Makna
1 Langit Simbol kejujuran tertinggi


KESIMPULAN

Pada puisi Taufiq Ismail ini, terdapat kata-kata denotasi, konotasi, dan simbol. Kata-kata itu digunakan oleh penulis untuk memperkuat penijwaan yang ada di dalam puisi. Denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Dalam puisi ini banyak terdapat kata denotasi, ini memungkinkan mengetahui pesan yang disampaikan penyair dalam puisinya Konotasi adalah makna yang bukan makna sebenarnya atau makna kias. Sedangkan simbol adalah makna yang digunakan untuk memperjelas makna dan membuat nada dan suasana sajak menjadi lebih jelas, sehingga dapat menggugah hati pembaca. Dalam puisi inipun taufiq ismail menggunakan simboluntuk mempertegas maksut penyair dalam puisi ini dan menambah keindahan dari puisi tersebut



ANALISIS CITRAAN


No Kata Citraan analisis
1 Ketika burung merpati sore melayang Penglihatan Aku lirik melihat merpati yang terbang disore hari
2 Langit akhlak telah roboh Penglihatan Aku lirik dalam puisi ini melihat bahwa akhlak dinegeri initelah roboh
3 Di atas negeri Penglihatan Aku lirik melihat runtunyaakhlak diatas negerinya
4 Karena akhlak roboh hukum tak tegak berdiri Penglihatan Penyair melihat dan menilai bahwa hukum dinegerinya tidak tegak berdiri
5 Negeriku sesak adegan Perasa Penyair merasakan bahwa negerinya telah sesak dengan kebohongan dan ketidakjujuran
6 Bergerak ke kiri Gerak Penyair seol;ah olah bergerak kekiri untuk memilih jalan yang benar
7 Bergerak kekanan Gerak Penyair seol;ah olah bergerak kekanan untuk memilih jalan yang benar
8 Bergerak kedepan Gerak Penyair seol;ah olah bergerak kedepan untuk memilih jalan yang benar
9 Bergerak kebelakang gerak Penyair seol;ah olah bergerak kebelakang untuk memilih jalan yang benar


Kesimpulan
Penyair banyak menggunakan citraan penglihatan dan gerak. Citraan penglihatan disini penyair mencoba menguraikan apa saja yang dilihat di dalam negerinya sendiri, yaitu kebohongan, pencurian, penipuan yang sangat menyiksa orang bawah. Citraan gerak disini penyair seolah-olah bingung mencari arah yang benar untuk bergerak karena setiap ia melangkah selalu bertemu ketidakjujuran dan keburukan dinegaranya.


GAYA BAHASA

No Kata Majas
1 Langit akhlak telah roboh Personifikasi
2 Karena akhlak roboh hukum tak tegak berdiri Personifikasi
3 Negeriku sesak adegan Metafora


KESIMPULAN
Dalam puisi Taufiq Ismail ini hanya sedikit gaya bahasa yang digunakan. Ada beberapa gaya bayasayang dominan yaitu personifikasi, disini penyair mencoba mengumpamakan benda mati seolah olah hidup tujuannya agar penyampaiannyalebih mengena kepada pembaca







ANALISIS POLA PENATAAN BARIS

Dalam puisi ini penyair menata puisinya seperta puisi jaman dahulu yaitu 1 bait yang terdiri dari beberapa baris, ini kemungkinan besar dimaksudkan oleh penyair untuk lebih menekankan pada makna dan pembaca agar lebih mengerti makna yang disampaikan pada puisi tersebut

UNSUR MAKNA PADA PUISI

GAMBARAN UMUM ISI PUISI
Ketika aku lirik melihat negaranya yang telah penuh dengan ketidak jujuran, kebohongan penipuan yang pada saat itu semua akhlak manusianyatelah menurun bahkan tidak ada yang berakibat kehancuran suatu negara. Aku lirik berusaha bergerak untuk merubah segalanya tetapi setiap bergerak ke kiri, dengan maling kebentur ia,bergerak ke kanan, dengan perampok ketabrak ia bergerak ke belakang dengan pencopet kesandung ia bergerak ke depan, dengan penipu ketanggor ia, kebingungan inilah yang membuat ia tidak bisaapa-apa karena semua manusianya hilang akhlaknya.

MASALAH YANG ADA DI PUISI
Masalah yang dihadapi penyair adalah kehuruan, kesedihan dan keprihatinan kerena dinegerinya sendiri penyair melihat kejujuran dan kesucian telah hilang, semuanya hanya rekayasa orang yang berkepentingan untuk pribadinya sendiri.
SIKAP PENYAIR TERHADAP MASALAH
Pada puisi ketika merpati sore melayang, penyair seolah memberi informasi da pembelajaran k bagi para pembacanya agar selalu menjaga akhlaknya demi kepentingan bersama.
SIKAP PENYAIR KEPADA PEMBACA
Sikap penyair kepada pemabaca cenderung menyerahkan kepada pembaca sendiri untuk menginterpretasi sesuai dengan kemampuan masing-masing pembaca. Jadi kebenaran isi puisi dan sesuai tidaknya antaraapa yang ingin disampaikan dengan kenyataan oleh penyairnya semua tergantung kepada oleh pembaca. Penyair seolah membiarkan para pembaca yang mengkajinya lebih dalam lagi untuk dapat mengetahui masalah yang sebenarnya terjadi. Sehingga pembaca bebas menentukan sendiri makna implisit yang terkandung di dalam puisi tersebut.
KESIMPULAN TEMA
Bila dilihat dari isi yang disampaikan penyair, tema puisi ini adalah kejujuran yang telah hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]